SAKURA HIDEN : Thoughts of Love and
Longing, Riding Upon a Spring Breeze
(Sakura Hiden : Perasaan Cinta dan
Kerinduan, Menunggang Angin Musim Semi)
Story by
Tomohito Osaki, Illustration by Masashi Khisimoto
Eng Trans by
OrganicDinosaur
CHAPTER 2 Part 3
Sakura
membuka lebar matanya. “Benarkah?”
“Eh, tidak mungkin…apakah mimpiku menjadi
nyata?”
Untuk sesaat
sebuah senyum hampir keluar dari wajahnya,
namun dia merasakan sesuatu yang tak menyenangkan dari ekspresi
wajah Gaara dan suaranya. Dia mengurungkan senyumnya.
“Sasuke-kun ada di sini?”
“Kenapa?”
Sakura dan
Ino bertanya pada mereka.
Gaara
melipat tangannya dan meletakkannya di meja bundar. Dia mengambil napas sebelum
berbicara.
“Dari mana
aku harus memulai? Aku sedikit khawatir, tapi untuk sekarang aku mungkin harus
menceritakan tentang apa yang telah terjadi.”
Gaara
melanjutkan: “Dua hari yang lalu. Uchiha Sasuke datang menghubungi teroris
tersembunyi dari desa.”
“Apa!?” Ino
meninggikan suaranya. “Sebentar. Apa yang Sasuke-kun lakukan dengan para teroris ataupun seseorang seperti…”
“Ino!” Temari
menyela dengan suaranya: “Pertama tama, biarkan Gaara berbicara. Kalian bisa
memberikan pertanyaan setelahnya.
“Maaf…”
Gaara
mengangguk dan melanjutkan:
“Dua hari
yang lalu, aku pergi bersama ANBU
dari Negara ini untuk mengepung tempat
persembunyian para teroris. Karena aku pemimpin dari desa ini, aku biasanya
tidak mendampingi mereka dalam misi namun,
aku ikut serta dalam misi karena keadaan.”
Para teroris
itu sebenarnya shinobi dari
Sunagakure tapi karena mereka tidak setuju dengan penetapan Gaara sebagai Kazekage, mereka meninggalkan desa.
Mereka kemudian menjadi kelompok anti pemerintahan. Untuk beberapa waktu, dia
tidak mengetahui keberadaan mereka. Sekitar sebulan yang lalu salah satu ANBU menemukan tempat persembunyian
mereka. Kelompok ini kemudian ditempatkan di bawah pengawasan ANBU.
Sekitar
seminggu yang lalu, mereka mengetahui kegiatan kelompok yang terasing dalam tempat persembunyian. Seseorang
mendatangi tempat persembunyian dan berhubungan dengan pemimpin teroris.
Menurut ANBU yang mengintai: “Seseorang yang
mendatangi tempat persembunyian segera meninggalkan tenda dan kemudian
menghilang.” Itulah yang dilaporkan mereka.
Pertemuan
itu singkat, sehingga mereka tidak bisa mendengar isi pembicaraan mereka. Namun
ada satu hal yang salah dan ANBU
membawa informasi menghawatirkan ini pada Gaara.
“Berdasarkan
penampilan dari pria yang terlihat dari tempat persembunyian, ANBU menyimpulkan bahwa pria itu memiliki
kemiripan yang mencolok dengan Uchiha Sasuke dari Konoha.”
Sakura
mengambil napas perlahan, namun sekarang bukan waktunya untuk bertanya.
Gaara
melanjutkan: “Aku pikir mungkin orang ini hanya kebetulan mirip dengan Sasuke,
atau ANBU salah mengira, tapi itu
sendiri tidak menyelesaikan perlawanan mereka. Hari berikutnya, aku memutuskan
untuk bergabung bersama ANBU
mengikuti misi pengintaian.”
Dengan bola
mata pasir Gaara, dia dapat mengintip ke dalam tenda. Dengan memanipulasi
kekuatan pasir, dia dapat dengan mudah mengatur dan menggunakannya sebagai alat
untuk menyadap. Beberapa hari berlalu sejak Gaara bergabung melakukan
pengintaian. Dan Uchiha Sasuke muncul ke tempat persembunyian para teroris.
“Ketika
Sasuke memasuki tempat persembunyian, dia memulai negosiasi dengan pemimpin
teroris.
Sasuke
berkata ‘jadilah bawahanku’, itu adalah permintaan bahwa ia percaya mereka.”
“Menjadi
bawahannya?” Ino mengerutkan alisnya.
Gaara
mengangguk.
“Sasuke
mengusulkan saran ini pada mereka: ’sebagai bawahanku, kalian akan bekerjasama
dengan ku dalam menghancurkan Konoha. Setelah itu, aku membantu kegiatan terror
kalian.”
“Dia
mengatakan hal seperti itu?” Sakura reflek angkat bicara.
Gaara
melanjutkan.
“Para
teroris menolak permintaan Sasuke, itu mengapa negosiasi mereka hancur. Tapi
setelahnya, Sasuke tidak meninggalkan situasi, dia bertahan dan membunuh para
teroris. Mereka tidak memahami rencananya untuk menghancurkan Konoha lebih
jauh, tapi dia tidak membiarkan mereka untuk hidup.”
Karena Gaara
telah mengintai dengan bola mata pasirnya, dia mengerahkan ANBU untuk bergegas masuk. Dengan segera, kelompok teroris dan ANBU mulai bertarung. Ditengah keributan
Sasuke melarikan diri. Gaara mencoba mengejarnya, namun Sasuke telah
menghilangkan jejaknya. Gaara kehilangan dia.
“Ini terjadi
dua hari yang lalu.”
Sakura menutup
matanya. Dia tidak membuka mulutnya. Keheningan terasa di ruangan itu.
Tidak berapa
lama, Ino berbicara:
“Hai, tunggu
sebentar. Apa kalian pikir kami akan percaya dengan cerita seperti itu?”
Suaranya
bercampur dengan tawa, mungkin karena cerita itu seperti tidak sesuai dengan
kenyataan. Sakura sependapat dengannya.
Tragedi
Klan, menimbulkan kebencian pada desa yang sulit dihilangkan. Sasuke menjadi
kawan Sakura dan aliansi shinobi saat
perempuran besar Perang Duania Shinobi.
Sekarang, kenapa Sasuke bergabung dengan teroris? Dan mengapa dia perlu merencanakan
balas dendam pada Konoha?
“Gaara-kun… Apakah tidak salah dengan apa yang
kau katakan tentang Sasuke-kun?”Sakuara
bertanya dengan menekankan kata ‘tidak salah’.
Ino juga
berbicara: “Benar, Sebagai contoh, bagaimana jika ini sebuah Henge no Jutsu atau yang lain.
Seseorang menyamar menjadi Sasuke-kun…”
“Aku ingin
berpikir seperti itu juga. Tapi, sangat sulit berpikir seperti itu.” Gaara sedikit
menggelengkan kepalanya.
“Bahkan jika
kau bisa meniru penampilan seseorang dengan Henge
no Jutsu, kau tidak bisa meniru warna dan tipe chakra yang sama. Sasuke yang ku lihat dua hari yang lalu, memiliki
tipe chakra yang sama seperti Sasuke;
aku cukup mengetahui chakra Sasuke
dengan baik.”
“Aku pernah
mendengar tentang ANBU Konoha; dalam ANBU Konoha, ada shinobi yang memiliki jutsu
untuk menyalin chakra…..Apakah ada
hubungannya dengan mereka?” Temari bertanya.
Berbicara
tentang shinobi itu, sakura juga
pernah mendengarnya, Namun, nampaknya tidak ada hubungannya dengan kejadian
itu.
“Aku tidak
berpikir begitu.” Sakura melanjutkan bicara: “Sasuke-kun bukan shinobi yang
berkomunikasi dengan orang lain, jadi aku tidak mengerti kenapa dia harus
melakukan hal seperti ini.”
“Jika itu
yang terjadi, maka Sasuke yang Gaara lihat kemungkinan besar adalah Sasuke
asli.”
“Temari-san! Caramu berbicara…”
“Aku hanya
berbicara fakta.” Temari memandang tajam Ino saat berbicara.
“Zetsu
putih…” Sakura mulai berbicara. “Tidak, tidak mungkin”. Dia segera menarik
kembali kata-katanya.
“Aku
berpikir seperti itu untuk sesaat.” Gaara melanjutkan kata-katanya:
“Karena
Zetsu putih memiliki kemampuan untuk meniru chakra,
bukan? Namun, semenjak Ootsutsuki Kaguya binasa, keberlangsungan hidupnya tak
memungkinkan.”
“Lalu
bagaimana dengan Shouten no Jutsu?”
Pemimpin Akatsuki, Pain. Dia pernah membaca data
tentangnya dari data arsip; dia menggunakan semacam Jutsu. Itu adalah Jutsu
yang memanipulasi tubuh dengan membagikan chakra
pada anggota lain yang dipanggilnya.
“Tentu saja,
jika benar Jutsu itu aku rasa itu
bisa menjelaskan mengapa wajah dan chakranya
sama. Namun Pain sudah tidak hidup lagi. Jika ada seseorang yang mungkin
menggunakan Jutsu itu, mengapa Sasuke harus berhubungan dengan seseorang
seperti itu? Mengapa dia megizinkan orang lain menciptakan tubuh yang identik
dengannya? Pertanyaan itu masih ada.”
Gaara benar.
Sasuke yang dilihatnnya, bahakan jika itu bukan Sasuke sendiri, adalah
seseorang yang memiliki tubuh yang identik dengan Sasuke. Kecurigaan pada
Sasuke tidak terelakkan.
“Apa kau
tidak bisa menghubi Sasuke? Aku dengar dia pergi untuk sebuah perjalanan.” Gaara
bertanya.
Sakura
dengan bebas menggelengkan kepala.
“Di beberapa
tempat, sepertinya da titik kontak. Kami mempercayakan pesan verbal pada mereka,
tapi….”
“Adapun
apakah dia mendapat akses, kapan waktu Sasuke-kun menerima pesan itu… kami tidak tahu.”
Ino
melanjutkan bicara untuk Sakura.
“Dari pihak
Suna, untuk kejadian ini kami tidak akan membocorkan ke luar. Kami berencana
mengatasinya di lingkup internal. Orang-orang yang mengetahui kejadian ini
adalah aku dan ANBU yang berada di
misi, serta Temari dan beberapa petinggi desa. Para teroris yang ditangkap di
tempat persembunyian telah dipenjara. Karena itu berita ini tak akan bocor ke
luar desa.”
“Bukan
berarti Uchiha Sasuke mencoba untuk bergabung dengan teroris. Gaara dan
aku berpikir seperti itu. Pertama tama,
dia tiba-tiba mengatakan ingin memiliki bawahan dan semacamnya, negosiasi
mereka mentah. Rasanya tidak mungkin Sasuke melakukan hal seperti ini.” Temari
berkata.
Sakura dan
Ino mengangguk.
“Sakura,
Ino… bergegaslah dan kembali ke Konoha, aku pikir kalian harus meminta pendapat
Kakashi. Dan karena suatu masalah kalian
datang ke Suna untuk kami, aku berharap banyak kita bisa selalu bekerja sama
dengan baik.” Gaara membuka suara.
Tentu,
Sakura juga berencana kembali ke Konoha. Saat dia datang ke Sunagakure, ada
banyak hal yang ingin ia lakukan. Ia ingin belajar lebih dalam menyangkut
sisstem perawatan medis di Suna. Dia juga ingin bertemu dan berbicara dengan
spesialis penelitian toxin. Tapi
untuk sekarang, dia harus kembali ke Konoha.
“Aku megirim
surat dengan elang. Aku hanya menyampaikan intinya pada Kakashi. Aku harus
pergi untuk menjelaskan kejadian ini lebih detail, tapi sebagai pemimpin desa,
aku tidak bisa begitu saja meninggalkan desa. Itu sebabnya aku menjelaskan ini
pada kalian.”
“Mengerti!”
Sakura
berpikir: ‘ membutuhkan empat hari untuk
berangkat, tapi ambil tiga hari untuk kembali.’
Note:
Terima kasih telah bersedia mampir ke blog saya.
Terima kasih telah bersedia mampir ke blog saya.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam
penerjemahan, penulisan dan/kekurangan
dalam posting ini. Terjemahan telah dimodifikasi dan disesuaikan.
Hargai kerja keras saya.
NO PLAGIARISM DON’T RE-POST or COPY-PASTE!!!
NO PLAGIARISM DON’T RE-POST or COPY-PASTE!!!
Source : (1)
No comments:
Post a Comment