Pages

2015/05/16

SAKURA HIDEN: Chapter 4 (Part 2) [Indo Ver.]


SAKURA HIDEN : Thoughts of Love and Longing, Riding Upon a Spring Breeze
(Sakura Hiden : Perasaan Cinta dan Kerinduan, Menunggang Angin Musim Semi)
Story by Tomohito Osaki, Illustration by Masashi Khisimoto
Eng Trans by OrganicDinosaur
CHAPTER 4 Part 2

“Apapun itu, keadaannya tidak baik.” Itu yang pertama kali Kakashi katakan.
Sakura dan Ino, keduanya dipanggil ke kantor Hokage. Dia mengatakan bahwa mereka akan membicarakan tentang Sasuke.

Sensei, kau berkata ini tidak baik…” Sakura melangkah ke hadapan meja saat Kakashi bebicara.
“Kemunculan Sasuke terlihat di suatu tempat selain di Suna, selain itu kemunculannya beberapa kali.”

Sasuke berhubungan dengan pedagang gelap dan juga organisasi kriminal, bahkan dalam kedua kejadian dia seperti memberi tahu kepada musuh ‘Aku berencana meneror Konoha.” Dan dia juga meminta kerjasama. Mereka yang menolak akan dibunuh. Hal ini juga sama dengan cerita yang mereka dengar dari Gaara di Sunagakure.

“Dari mana kau dapat cerita ini Sensei?” Sakura bertanya.
“Ya, aku mendengarnya dari Sai. Dia mendengar cerita ini dari seorang informan…”
“Sai? Kenapa Sai menghubungi informan?” Ino bertanya.
“Bukan… maksudku Sai memintanya menyelidiki sesuatu, namun mendengar hal ini ketika dia menyampaikan perkembangan penyelidikannya.”
“Kau mengatakan dia melakukan suatu penyelidikan…Apakah ini berhubungan dengan apa yang kau katakan beberapa waktu yang lalu, tentang seseorang yang melakukan sesuatu yang memcurigakan di desa? Apakah Sai melakukan penyelidikan itu?”
Ino memberondong pertanyaan, Kakashi menanggapi dengan senyum pahit dan menjawab dengan “Ya, seperti itu.”
“Apakah dia sendirian? Kau tidak seharusnya membiarkan dia melakukan sesuatu yang  berbahaya, kau tahu.” Ini bertanya lebih lagi pada Kakashi.
“Tidak apa-apa, aku mengatakan padanya untuk tidak bertindak terlalu jauh. Dia adalah sesorang yang  benar-benar mengerti apa yang harus dilakukannya, dia tidak seperti Naruto.” Kata Kakashi.
Ino sering cemas dengan Sai, Kakashi mungkin merasakan sesuatu tentangnya, tapi dia tidak mengatakan apapun tentang itu sekarang.

“Tapi… Sasuke-kun…?” Sakura bertanya. “Apa yang akan terjadi jika terus seperti ini?”
“Jika terus seperti ini maka….” Kakashi berdaham dan meneruskan:
“Dia akan dimasukkan dalam daftar buronan internasional. Mereka akan mengirim orang mengejar Sasuke di penjuru dunia.”
Sakura menghela napas.
“Yah,tapi… itu tidak diputuskan begitu saja. Pertama-tama, aku rasa kita akan mengadakan Pertemuan Lima Kage. Sasuke juga merupakan pahlawan yang menyelamatkan dunia dengan Naruto, sesorang seperti itu tidak akan dimasukkan dalam daftar buronan tanpa ada diskusi bersama.”
“Jika seperti itu, ini akan baik-baik saja bukan?” Ino mengatakan dengan ceria.
“Tapi lima Kage yang sekarang bertarung bersama-sama dengan Sasuke saat Perang Dunia Shinobi. Setidaknya mereka akan tahu bahwa yang mereka lihat adalah Sasuke-kun palsu. Mereka dengan segera memahaminya bukan?”
Bukankah terlihat optimis dan baik. Sakura merasakan kecemasan di dadanya. Perasaan itu membengkak saat Kakshi melanjutkan kata-katanya:
“Tapi, bahkan jika secara pribadi para petinngi desa merasakan hal itu, bukan berarti setiap seluruh desa menyuarakan hal yang sama. Dari perspektif yang lalu mereka berbicara mewakili desa. Jika banyak suara yang menyatakan bahwa Sasuke bersalah, maka Lima Kage harus berada dalam satu titik. Mereka akan bekerjasama membentuk kelompok untuk mengejar Sasuke. Mungkin itu yang akan terjadi dengan pembicaraan dari desa.”
“Mereka akan melakukan semacam itu….?” Ekspresi wajah Ino meredup.
“Jika akan ada Pertemuan Lima Kage, izinkan aku mendampingimu.” Sakura merespon dengan nada yang kuat. “Karena apapun yang terjadi, aku tidak akan membiarkan Sasuke-kun menjadi buronan atau semacamnya.”
“Aku mengerti, jika diadakan Pertemuan Lima Kage, aku akan memberi tahu mu. Yah…tapi seseorang yang harus mengatakan motif sebenarnya…bukan Sakura, tapi Sasuke sendiri. Meski hal yang pertama dilakukan adalah menekankah bahwa dirinya tidak bersalah.”
“Seberapa jauh dengan ingin kita harus pergi?”  Kakashi menggerutu

“Apakah kita mempercayakan titik kontak dengan pesan atau sesuatu?” Ino bertanya.
“Ya, tentu saja. ‘Seorang peniru dirimu muncul, kami meminta kontak mendesak dengan mu.’ Sesuatu seperti itu, tapi sejauh ini tak ada tanggapan.”
Ino menghela napas dengan suara ‘Haaaa’.
“Tapi jika Sasuke-kun tidak muncul?...kita tak punya pilihan selain membuktikan bahwa Sasuke-kun yang terlihat di beberapa tempat… itu sebenarnya adalah seorang penipu.” Sakura berbicara.
“Yah itu benar. Tapi apa kita bisa melaukannya? Hal yang Gaara rasakan tentang chakra Sasuke. Jika itu diungkapkan di pertemuan Lima Kage, itu mungkin karena Gaara tidak punya pilihan lain selain mengungkapkannya. Jika hal itu terjadi, keberatan kita tidak akan diterima dan kita tidak bisa meyakinkan petinggi desa lain.”
……
Sakura menggigit bibirnya.
“Kita tidak punya pilihan selain melakukannya.” Walupun dia mengatakan hal itu, dia tidak memberikan kekuatan penuh dalam suaranya.


---To be Continued---
(Part 3 >>>)

Terima kasih telah bersedia mampir ke blog saya.
Mohon maaf jika masih ada kekurangan dalam penulisan dan/kekurangan lainnya.
Terjemahan telah dimodifikasi dan disesuaikan.
NO PLAGIARISM DON’T RE-POST or COPY-PASTE!!!

Source: (1)

No comments:

Post a Comment