Pages

2015/05/05

SAKURA HIDEN: Chapter 2 (Part 1) [Indo Ver.]


SAKURA HIDEN : Thoughts of Love and Longing, Riding Upon a Spring Breeze
(Sakura Hiden : Perasaan Cinta dan Kerinduan, Menunggang Angin Musim Semi)
Story by Tomohito Osaki, Illustration by Masashi Khisimoto
Eng Trans by OrganicDinosaur
CHAPTER 2 Part 1

“Jadi aku harus menyelidiki orang-orang ini?”
Sai memberikan memo kepada seseorang, seorang informan berbicara dengan memo di tangannya. Kepala dan alisnya dicukur habis, sulit untuk memperkirakan usianya.
Sebenarnya, Sai juga tidak mengetahui umur orang itu. Mereka berada di hutan pinggir desa. Sinar matahari melewati sela-sela pepohonan dan jatuh di sekeliling mereka.

“Benar” Sai menjawab dan mengangguk.
“….Tenzen, seorang nuke-nin dari Kiri….dan Genba dari Tamanuki…dan Baraki, pemimpin organisasi kriminal yang bernama ‘Bou’….Sedikit sulit untuk mencari satu persatu dari mereka. Mereka bukan hanya tingkat tinggi dan orang penting dari Tehaikyoudo bukan?” Informan membuka suara.
Di dekatnya sungai mengalir deras. Karena suara air, suara informan itu tidak akan terdengar dari jauh.
“Mulai sekarang, aku ingin kau mengawasi ketiganya. Apa saja aktifitas membahayakan yang mereka lakukan. Sedikit informasi tentang mereka tak jadi masalah. Aku ingin kau pergi dan mengumpulkan rencana mereka.”
“Mengerti.”
“Apa kau ingat nama ketiga orang itu?” pria itu mengangguk.
Sai membuat sebuah segel ringan dengan satu tangannya. Informan masih memegang memo di tangannya, tulisan dalam memo menguap dan menghilang. Tulisan itu ditulis dengan tinta khusus milik Sai.
“Lalu, kenapa kau harus menyelidiki pergerakan mereka?”
“Tidak penting bagi anda mengetahui alasannya.”
“Seperti biasa, apa ini berhubungan dengan kejadian dengan penyerangan Homura-sama dari Dewan Kehormatan ?” Sai mengamati wajah informan, dia tersenyum tipis.
“Kau tidak perlu tahu banyak tentang ini.”
“Benar, karena ini sumber kehidupan kami….jadi orang-orang yang kita bicarakan, diantaranya merupakan orang-orang yang mencurigakan?”
“Bukankah sudah aku katakan tidak penting bagimu untuk mengerti?”
Dengan cepat, ekspresi mata Sai menajam, wajah informan berubah terkejut.
“Tak ada alasan lain. Aku mengerti.”
Mungkin membutuhkan waktu lama untuk menyelidiki orang-orang itu, Sai memberikan beberapa kata padanya dan pria itu meninggalkan hutan. Sai pun kemudian meninggalkan hutan dan kembali berjalan menuju desa. Dia mengerahkan informan yang merupakan didikannya. Namun, Sai memiliki firasat mungkin usahanya akan sia-sia.

Tiga orang itu adalah penjahat penting, bahkan jika informannya memberikan beberapa informasi, mungkin hanya sedikit informasi yang berhubungan dengan kejadian baru-baru ini. Namun Sai telah memerintahnya melanjutkan itu, Sai memikirkan kemungkinan adanya petunjuk.

Sang Daimyo diserang saat bersantai, sedangkan Dewan Kehormatan diserang saat melakukan pemeriksaan. Kakashi mengatakan kejadian ini bukan tipe kejahatan berat, Sai juga sependapat dengannya. Hari dimana Sai mendapat misi rahasia dari Kakashi, Sai melanjutkan ke pusat informasi ANBU dia mencoba menyelidiki kasus tersebut.

Sang Daimyo bergerak dengan Kago, setelah kedatangan dan saat kejadian di onsen, mereka berada dalam pengawasan ketat pengawal ANBU. Para pelaku berada di dekat pengawal ANBU saat sang Daimyo berendam di onsen, segera setelah itu, kunai terlempar ke arah mereka. Sai tidak bisa mengabaikan hal itu hanya kunai semata, jika kunai itu memiliki label peledak, maka akan terjadi kerusakan.

Saat melakukan pemeriksaan Dewan Kehormatan, Homura bahkan diserang oleh penjahat, meskipun tidak ada ANBU, dua shinobi menjaga di dekatnya. Penjahat itu adalah tiga orang yang mengenakan masker. Satu dari mereka menyerang Homura dengan pedang shinobi, Homura mendapat luka ringan. Para penjahat itu bergegas kabur, para pengawal mengejarnya, namun mereka pergi berpencar. Mereka tidak berhasil menangkap seorangpun.
Penjahat yang melarikan diri dibalut chakra ungu. Tampaknya mereka menghindari penelusuran dari pengawal. Meskipun mereka meningalkankan luka ringan  pada veteran Homura, beliau tahu penjahat itu merupakan shinobi yang kuat. Tujuan dan rencara para penjahat belum diketahui, tapi kepiawaian mereka sebagai shinobi sangat mengagumkan, mereka dalam pengamatan.

Sebagai shinobi yang tangguh dengan tangan penjahat, menjadi hal wajar jika mereka ada di bagian Tehaikyoudou dari bingo-book dan penjahat yang sangat dicari. Semua mata mengarah pada penjahat-penjahat itu. Itulah mengapa Sai menghubungi informannya. Mereka merupakan personel tingkat tinggi dalam bingo-book, dia memiliki informan yang mengawasi gerka-gerik mereka. Tentu saja, sangat tidak mungkin menghubungi seluruh personel tingkat tinggi, karena jelas orang-orang ini harus dipertimbangkan secara berbeda,  dan mereka bisa menyelinap pergi.
Namun, personel ANBU mungkin sudah mencapai batas telepas penyelidikan dan kerjasama. Sebagai tambahan, Kakashi memberikan misi rahasia untuk Sai. Ada kemungkinan seseorang yang sangat mencurigakan, Kakashi memiliki keyakinan ada seseorang dibalik semua kejadian ini.
Sai memikirkan  tentang hal ini sebelumnya. Sebuah kejadian dimana tempat kejadian kejahatan berada di onsen, kemudian juga kejadian ketika Homura berada di lapangan latihan. Haruskah aku pergi menyelidiki tempat itu? Atau aku harus mempertimbangkan bingo-book sekali lagi? Saat itu, ia meresa kehadiran seseorang di belakangnya, Sai tetap berdiri.

----^-^----

Dia menjauhkan dirinya dari hutan. Dia memasuki sebuah kawasan, tapi itu bukan lokasi yang ramai. Ada dinding beton di belakang pabrik, tidak ada pejalan kaki di jalan itu, Sai menunggu kedatangan mereka, berharap para penjahat itu berhenti menghapus kehadiran mereka.

Pertarungan terjadi begitu saja. Sebuah shiruken melayang dari belakang. Dia melompat ke samping untuk menghindar, melihat dari bahunya untuk memastikan jumlah musuh. Ada dua orang dengan jarak sekitar 20 meter, mereka menggunakan topeng hitam. Mereka penjahat bertopeng ―mungkin mereka yang telah menyerang Dewan Kehormatan. Selain mereka, Sai tidak mengetahui apakah ada rekan lain yang bersembunyi.

Mereka datang untuk mengejar Sai. Satu dari mereka melempar kunai, di waktu yang sama yang lain bergerak. Dia memegang kunai di balik tangannya, kunai itu  beterbangan namun Sai menghindarinya. Adanya perbedaan postur tubuh, membuat Sai mempersiapakan serangan dengan baik. Gerak napasnya teratur.
Sai menghindari kunai, dia mendekat ke yang lain, kemudian melompat di belakangnya untuk menghindari serangan. Ketika melompat, Sai mempersiapkan gulungan dan kuas gambarnya.
“Ninpou: Choujuu Giga!”
Dia menggambar dua garis dan dua harimau. Harimau itu berlari menuju musuh, Sai berpikir “Dengan ini, akan segera berakhir”.
Namun, dia salah. Satu dari harimau yang menyerang musuh ditikam dengan kunai, harimau itu berubah menjadi cairan tinta. Harimau lainnya mencoba menggigit musuh, namun mereka menyerangnya. Mereka mengunganginya dan menikam kepala harimau dengan kunai. Harimau kembali menjadi tinta.

Sai melangkah mundur, mereka sangat kuat. Para penjahat telah mengalahkan harimau, tanpa member kesempatan, mereka kembali menyerang. Satu orang melempar kunai dan shuriken, Sai menghindar dari serangan dilain pihah musuh lain terus melangkah.
Kombinasi pertarungan yang membosankan, tapi itu agar menarik kesempatan serangan yang baik. Sai menemukan cara untuk menyerang balik. Sai melempar bom asap ke tanah, bersamaan dengan bunyi ledakan, asap mulai menyebar.
Sai bergerak gesit di luar asap, dia menggambar sesuatu di gulungannya. Asap mulai menipis, para penjahat menyiapkan kunainya, dan bersiap menerima serangan dari Sai. Sai menggambar harimau dan berlari ke arah lawan. Harimau itu lebih kecil dari yang digambar sebelumnya, namun sekarang jumlahnya ada enam.
Para harimau menundukkan kepala dan berlari, mereka melompat dengan tinggi. Masing-masing dari mereka melakukan gerakan rumit yang mengganggu musuh. Karena bertambahnya jumlah harimau, tampaknya musuh mulai gentar untuk melanjutkan.
“Baiklah!” Sai melemparkan pusaran kunai dari tangannya. “Dimulai dari pria ini….”

Dari jarak dekat, kunai menekan lebih dekat ke mereka. Namun yang terjadi selanjutnya, chakra musuh meningkat. Chakra mereka nampak terang dan membengkak, terlihat seperti mantel yang membungkus seluruh tubuh. Chakra musuh meningkat pesat, hanya dengan kekuatan ledak itu, dua harimau Sai kembali menjadi tinta.
“!!!”
Sai melebarkan matanya. Dengan tidak berarti dia menyiapkan chakra tidak pada tingkatnya. Jumlah chakra ini biasanya hanya ditunjukkan oleh tingkat Jounin. Sai merasa heran dengan peningkatan chakra mereka, selain itu tubuh mereka dibalut dengan lapisan chakra.
“Apa itu… ekor?”
Sebuah mantel chakra ungu, di belakang mereka tumbuh ekor dengan panjang tiga puluh sentimeter. Itu apa yang bisa diamati Sai.

Mereka menyelinap dari serangan harimau, satu dari musuh mendekat pada Sai. Dengan sekejap mata, mereka mulai menyerang dengan taijutsu. Mereka terlibat baku hantam satu sama lain, tendangan dan kunai. Lawan Sai tiba tiba membungkukan badannya dan menjegalnya. Sai menerima pukulan dan jatuh.

Si penjahat langsung menduduki punggung Sai, dia mengayunkan kunai ke arah Sai. Sai tidak berkutik saat kunai menghujam dadanya, dalam sekejap tubuh Sai berubah menjadi tinta. Mengorbankan bushin tintanya, Sai asli muncul. Dia beralih melakukan serangan balik.
Serangannya berhasil. Lawannya terkena pukulan, dia jatuh beberapa meter di tanah. Namun dia tidak melakukan serangan balik saat dia mendekat, lawannya berbalik dan  melompat pergi, dia berencana kabur. Karena chakranya yang telah meningkat, dia memiliki bergerak sangat cepat.
“—haruskah aku mengejarnya? Atau…”

Sai mengalihkan pandangan pada musuh lainnya. Empat harimau melawan satu orang, terlihar sulit untuk lawan. Namun sepertinya dia telah mengalahkan dua harimau. Dua harimau tersisa dan mereka benar-benar menghimpit dia ke tanah. Mantel chakranya telah menghilang.
Sai mengenyahkan pikirannya untuk mengejar lawannya. Dia mendekati orang yang dihimpit ke tanah. Tubuhnya tengkurap dengan wajah yang dipalingkan ke samping. Dia menyuarakan kesakitan. Mata sang lawan mengintip lewat topeng dan melikrik Sai. Namun, matanya terlihat gentar.
“Siapa kau?” Sai bertanya pada orang itu, tapi dia tidak menjawab.
“Sebenarnya, jika kau tidak menjawab, pikirkan perlakuan yang akan kau dapatkan setelah penyelidikan. Pertimbangkan hal itu!”
Sai mengatakan hal itu untuk memancingnya. Setelah penyelidikan, entah apa yang akan terjadi pada orang ini? Sai tidak memiliki tanggung jawab itu. Bukan sesuatu yang bisa Sai putuskan.
“Be-benarkah?” Orang itu langsung berbicara tidak jelas.
Kemudian dia meninggikan suara anehnya, dan matanya terbuka lebar. Setelah itu tubuhnya menegang, hampir menyingkirkan kaki harimau harimau yang  menjepitnya.
“Apa yang terjadi?”

Sai mengembalikan harimaunya menjadi tinta, dia berjongkok di samping pria itu. Napas orang itu tak beraturan dan cepat. Dia mencoba mengatakan sesuatu, namun suaranya tertahan di tenggorokannya.
“Oi!―” Sai berbicara dan menyentuh tubuh orang itu.
Sai merasa orang itu dalam keadaan kritis, di dekat leher muncul pola, menyerupai huruf Sansekerta.
“Ini buruk. Laki-laki ini akan―”
Sai bergegas melompat pergi dan berbalik untuk menghindari orang itu. Tepat setelah itu, tubuh orang itu meledak. Darah, daging dan kulit berserekan, pria itu tewas. Sai mendarat ke tempat itu dan bernapas dengan tenang.

Ketika shinobi jatuh ke tangan musuh, bukan sesuatu yang tidak biasa untuk mereka bunuh diri. Mereka bunuh diri karena akan mendapat penyikasaan dan mungkin karena menyembunyikan rahasia tentang doujutsu. Mereka melakukan ini untuk menghindari tercurinya informasi dari mereka. Setelah tewas, mereka takut mayat mereka akan diotopsi. Oleh karena itu mereka memilih mati dengan meledakan diri.
‘Seperti yang ku duga’ Sai membatin.
“Tampaknya ini tidak mudah…”


---To be Continued---

Terima kasih telah bersedia mampir ke blog saya.
Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan dan/kekurangan dalam posting ini. Terjemahan dimodifikasi dan disesuaikan.
NO PLAGIARISM DON’T RE-POST or COPY-PASTE!!!


Source : (1)

No comments:

Post a Comment