SAKURA HIDEN : Thoughts of Love and
Longing, Riding Upon a Spring Breeze
(Sakura Hiden : Perasaan Cinta dan
Kerinduan, Menunggang Angin Musim Semi)
Story by
Tomohito Osaki, Illustration by Masashi Khisimoto
Eng Trans by
OrganicDinosaur
CHAPTER 2 Part 1
“Jadi aku
harus menyelidiki orang-orang ini?”
Sai
memberikan memo kepada seseorang, seorang informan berbicara dengan memo di
tangannya. Kepala dan alisnya dicukur habis, sulit untuk memperkirakan
usianya.
Sebenarnya, Sai juga tidak mengetahui umur orang itu. Mereka berada di hutan pinggir desa. Sinar matahari melewati sela-sela pepohonan dan jatuh di sekeliling mereka.
Sebenarnya, Sai juga tidak mengetahui umur orang itu. Mereka berada di hutan pinggir desa. Sinar matahari melewati sela-sela pepohonan dan jatuh di sekeliling mereka.
“Benar” Sai
menjawab dan mengangguk.
“….Tenzen,
seorang nuke-nin dari Kiri….dan Genba
dari Tamanuki…dan Baraki, pemimpin organisasi kriminal yang bernama ‘Bou’….Sedikit sulit untuk mencari satu
persatu dari mereka. Mereka bukan hanya tingkat tinggi dan orang penting dari
Tehaikyoudo bukan?” Informan membuka suara.
Di dekatnya
sungai mengalir deras. Karena suara air, suara informan itu tidak akan
terdengar dari jauh.
“Mulai sekarang,
aku ingin kau mengawasi ketiganya. Apa saja aktifitas membahayakan yang mereka
lakukan. Sedikit informasi tentang mereka tak jadi masalah. Aku ingin kau pergi
dan mengumpulkan rencana mereka.”
“Mengerti.”
“Apa kau
ingat nama ketiga orang itu?” pria itu mengangguk.
Sai membuat
sebuah segel ringan dengan satu tangannya. Informan masih memegang memo di
tangannya, tulisan dalam memo menguap dan menghilang. Tulisan itu ditulis
dengan tinta khusus milik Sai.
“Lalu,
kenapa kau harus menyelidiki pergerakan mereka?”
“Tidak
penting bagi anda mengetahui alasannya.”
“Seperti
biasa, apa ini berhubungan dengan kejadian dengan penyerangan Homura-sama dari
Dewan Kehormatan ?” Sai mengamati wajah informan, dia tersenyum tipis.
“Kau tidak
perlu tahu banyak tentang ini.”
“Benar, karena
ini sumber kehidupan kami….jadi orang-orang yang kita bicarakan, diantaranya
merupakan orang-orang yang mencurigakan?”
“Bukankah
sudah aku katakan tidak penting bagimu untuk mengerti?”
Dengan
cepat, ekspresi mata Sai menajam, wajah informan berubah terkejut.
“Tak ada
alasan lain. Aku mengerti.”
Mungkin
membutuhkan waktu lama untuk menyelidiki orang-orang itu, Sai memberikan
beberapa kata padanya dan pria itu meninggalkan hutan. Sai pun kemudian
meninggalkan hutan dan kembali berjalan menuju desa. Dia mengerahkan informan
yang merupakan didikannya. Namun, Sai memiliki firasat mungkin usahanya akan
sia-sia.
Tiga orang itu
adalah penjahat penting, bahkan jika informannya memberikan beberapa informasi,
mungkin hanya sedikit informasi yang berhubungan dengan kejadian baru-baru ini.
Namun Sai telah memerintahnya melanjutkan itu, Sai memikirkan kemungkinan
adanya petunjuk.
Sang Daimyo
diserang saat bersantai, sedangkan Dewan Kehormatan diserang saat melakukan
pemeriksaan. Kakashi mengatakan kejadian ini bukan tipe kejahatan berat, Sai
juga sependapat dengannya. Hari dimana Sai mendapat misi rahasia dari Kakashi,
Sai melanjutkan ke pusat informasi ANBU
dia mencoba menyelidiki kasus tersebut.
Sang Daimyo bergerak dengan Kago, setelah
kedatangan dan saat kejadian di onsen,
mereka berada dalam pengawasan ketat pengawal ANBU. Para pelaku berada di dekat pengawal ANBU saat sang Daimyo
berendam di onsen, segera setelah
itu, kunai terlempar ke arah mereka. Sai tidak bisa mengabaikan hal itu hanya kunai
semata, jika kunai itu memiliki label peledak, maka akan terjadi kerusakan.
Saat
melakukan pemeriksaan Dewan Kehormatan, Homura bahkan diserang oleh penjahat,
meskipun tidak ada ANBU, dua shinobi menjaga di dekatnya. Penjahat
itu adalah tiga orang yang mengenakan masker. Satu dari mereka menyerang Homura
dengan pedang shinobi, Homura
mendapat luka ringan. Para penjahat itu bergegas kabur, para pengawal
mengejarnya, namun mereka pergi berpencar. Mereka tidak berhasil menangkap
seorangpun.
Penjahat
yang melarikan diri dibalut chakra
ungu. Tampaknya mereka menghindari penelusuran dari pengawal. Meskipun mereka
meningalkankan luka ringan pada veteran
Homura, beliau tahu penjahat itu merupakan shinobi
yang kuat. Tujuan dan rencara para penjahat belum diketahui, tapi kepiawaian
mereka sebagai shinobi sangat
mengagumkan, mereka dalam pengamatan.
Sebagai shinobi yang tangguh dengan tangan
penjahat, menjadi hal wajar jika mereka ada di bagian Tehaikyoudou dari bingo-book
dan penjahat yang sangat dicari. Semua mata mengarah pada penjahat-penjahat
itu. Itulah mengapa Sai menghubungi informannya. Mereka merupakan personel
tingkat tinggi dalam bingo-book, dia
memiliki informan yang mengawasi gerka-gerik mereka. Tentu saja, sangat tidak
mungkin menghubungi seluruh personel tingkat tinggi, karena jelas orang-orang
ini harus dipertimbangkan secara berbeda,
dan mereka bisa menyelinap pergi.
Namun,
personel ANBU mungkin sudah mencapai
batas telepas penyelidikan dan kerjasama. Sebagai tambahan, Kakashi memberikan
misi rahasia untuk Sai. Ada kemungkinan seseorang yang sangat mencurigakan,
Kakashi memiliki keyakinan ada seseorang dibalik semua kejadian ini.
Sai
memikirkan tentang hal ini sebelumnya. Sebuah
kejadian dimana tempat kejadian kejahatan berada di onsen, kemudian juga kejadian ketika Homura berada di lapangan
latihan. Haruskah aku pergi menyelidiki tempat itu? Atau aku harus
mempertimbangkan bingo-book sekali
lagi? Saat itu, ia meresa kehadiran seseorang di belakangnya, Sai tetap
berdiri.
----^-^----
Dia
menjauhkan dirinya dari hutan. Dia memasuki sebuah kawasan, tapi itu bukan
lokasi yang ramai. Ada dinding beton di belakang pabrik, tidak ada pejalan kaki
di jalan itu, Sai menunggu kedatangan mereka, berharap para penjahat itu
berhenti menghapus kehadiran mereka.
Pertarungan
terjadi begitu saja. Sebuah shiruken
melayang dari belakang. Dia melompat ke samping untuk menghindar, melihat dari
bahunya untuk memastikan jumlah musuh. Ada dua orang dengan jarak sekitar 20
meter, mereka menggunakan topeng hitam. Mereka penjahat bertopeng ―mungkin
mereka yang telah menyerang Dewan Kehormatan. Selain mereka, Sai tidak
mengetahui apakah ada rekan lain yang bersembunyi.
Mereka
datang untuk mengejar Sai. Satu dari mereka melempar kunai, di waktu yang sama yang lain bergerak. Dia memegang kunai di balik tangannya, kunai itu beterbangan namun Sai menghindarinya. Adanya
perbedaan postur tubuh, membuat Sai mempersiapakan serangan dengan baik. Gerak
napasnya teratur.
Sai
menghindari kunai, dia mendekat ke
yang lain, kemudian melompat di belakangnya untuk menghindari serangan. Ketika
melompat, Sai mempersiapkan gulungan dan kuas gambarnya.
“Ninpou: Choujuu Giga!”
Dia
menggambar dua garis dan dua harimau. Harimau itu berlari menuju musuh, Sai
berpikir “Dengan ini, akan segera
berakhir”.
Namun, dia
salah. Satu dari harimau yang menyerang musuh ditikam dengan kunai, harimau itu berubah menjadi
cairan tinta. Harimau lainnya mencoba menggigit musuh, namun mereka
menyerangnya. Mereka mengunganginya dan menikam kepala harimau dengan kunai. Harimau kembali menjadi tinta.
Sai melangkah
mundur, mereka sangat kuat. Para penjahat telah mengalahkan harimau, tanpa member
kesempatan, mereka kembali menyerang. Satu orang melempar kunai dan shuriken, Sai
menghindar dari serangan dilain pihah musuh lain terus melangkah.
Kombinasi
pertarungan yang membosankan, tapi itu agar menarik kesempatan serangan yang
baik. Sai menemukan cara untuk menyerang balik. Sai melempar bom asap ke tanah,
bersamaan dengan bunyi ledakan, asap mulai menyebar.
Sai bergerak
gesit di luar asap, dia menggambar sesuatu di gulungannya. Asap mulai menipis,
para penjahat menyiapkan kunainya,
dan bersiap menerima serangan dari Sai. Sai menggambar harimau dan berlari ke
arah lawan. Harimau itu lebih kecil dari yang digambar sebelumnya, namun
sekarang jumlahnya ada enam.
Para harimau
menundukkan kepala dan berlari, mereka melompat dengan tinggi. Masing-masing
dari mereka melakukan gerakan rumit yang mengganggu musuh. Karena bertambahnya
jumlah harimau, tampaknya musuh mulai gentar untuk melanjutkan.
“Baiklah!” Sai
melemparkan pusaran kunai dari tangannya. “Dimulai
dari pria ini….”
Dari jarak
dekat, kunai menekan lebih dekat ke mereka. Namun yang terjadi selanjutnya, chakra musuh meningkat. Chakra mereka nampak terang dan
membengkak, terlihat seperti mantel yang membungkus seluruh tubuh. Chakra musuh meningkat pesat, hanya
dengan kekuatan ledak itu, dua harimau Sai kembali menjadi tinta.
“!!!”
Sai
melebarkan matanya. Dengan tidak berarti dia menyiapkan chakra tidak pada tingkatnya. Jumlah chakra ini biasanya hanya ditunjukkan oleh tingkat Jounin. Sai merasa heran dengan
peningkatan chakra mereka, selain itu
tubuh mereka dibalut dengan lapisan chakra.
“Apa itu…
ekor?”
Sebuah mantel
chakra ungu, di belakang mereka
tumbuh ekor dengan panjang tiga puluh sentimeter. Itu apa yang bisa diamati
Sai.
Mereka
menyelinap dari serangan harimau, satu dari musuh mendekat pada Sai. Dengan
sekejap mata, mereka mulai menyerang dengan taijutsu.
Mereka terlibat baku hantam satu sama lain, tendangan dan kunai. Lawan Sai tiba
tiba membungkukan badannya dan menjegalnya. Sai menerima pukulan dan jatuh.
Si penjahat
langsung menduduki punggung Sai, dia mengayunkan kunai ke arah Sai. Sai tidak berkutik
saat kunai menghujam dadanya, dalam sekejap tubuh Sai berubah menjadi tinta.
Mengorbankan bushin tintanya, Sai
asli muncul. Dia beralih melakukan serangan balik.
Serangannya
berhasil. Lawannya terkena pukulan, dia jatuh beberapa meter di tanah. Namun
dia tidak melakukan serangan balik saat dia mendekat, lawannya berbalik
dan melompat pergi, dia berencana kabur.
Karena chakranya yang telah meningkat,
dia memiliki bergerak sangat cepat.
“—haruskah
aku mengejarnya? Atau…”
Sai
mengalihkan pandangan pada musuh lainnya. Empat harimau melawan satu orang, terlihar
sulit untuk lawan. Namun sepertinya dia telah mengalahkan dua harimau. Dua
harimau tersisa dan mereka benar-benar menghimpit dia ke tanah. Mantel chakranya telah menghilang.
Sai mengenyahkan
pikirannya untuk mengejar lawannya. Dia mendekati orang yang dihimpit ke tanah.
Tubuhnya tengkurap dengan wajah yang dipalingkan ke samping. Dia menyuarakan
kesakitan. Mata sang lawan mengintip lewat topeng dan melikrik Sai. Namun,
matanya terlihat gentar.
“Siapa kau?”
Sai bertanya pada orang itu, tapi dia tidak menjawab.
“Sebenarnya,
jika kau tidak menjawab, pikirkan perlakuan yang akan kau dapatkan setelah
penyelidikan. Pertimbangkan hal itu!”
Sai mengatakan
hal itu untuk memancingnya. Setelah penyelidikan, entah apa yang akan terjadi
pada orang ini? Sai tidak memiliki tanggung jawab itu. Bukan sesuatu yang bisa
Sai putuskan.
“Be-benarkah?”
Orang itu langsung berbicara tidak jelas.
Kemudian dia
meninggikan suara anehnya, dan matanya terbuka lebar. Setelah itu tubuhnya
menegang, hampir menyingkirkan kaki harimau harimau yang menjepitnya.
“Apa yang
terjadi?”
Sai
mengembalikan harimaunya menjadi tinta, dia berjongkok di samping pria itu. Napas
orang itu tak beraturan dan cepat. Dia mencoba mengatakan sesuatu, namun
suaranya tertahan di tenggorokannya.
“Oi!―” Sai
berbicara dan menyentuh tubuh orang itu.
Sai merasa orang
itu dalam keadaan kritis, di dekat leher muncul pola, menyerupai huruf
Sansekerta.
“Ini buruk. Laki-laki ini akan―”
Sai bergegas
melompat pergi dan berbalik untuk menghindari orang itu. Tepat setelah itu,
tubuh orang itu meledak. Darah, daging dan kulit berserekan, pria itu tewas. Sai
mendarat ke tempat itu dan bernapas dengan tenang.
Ketika shinobi jatuh ke tangan musuh, bukan sesuatu
yang tidak biasa untuk mereka bunuh diri. Mereka bunuh diri karena akan
mendapat penyikasaan dan mungkin karena menyembunyikan rahasia tentang doujutsu. Mereka melakukan ini untuk
menghindari tercurinya informasi dari mereka. Setelah tewas, mereka takut mayat
mereka akan diotopsi. Oleh karena itu mereka memilih mati dengan meledakan
diri.
‘Seperti yang ku duga’ Sai membatin.
“Tampaknya
ini tidak mudah…”
---To be Continued---
Terima kasih telah bersedia mampir ke blog saya.
Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan dan/kekurangan dalam posting
ini. Terjemahan dimodifikasi dan disesuaikan.
NO PLAGIARISM
DON’T RE-POST or COPY-PASTE!!!
Source : (1)
No comments:
Post a Comment