SAKURA HIDEN : Thoughts of Love and
Longing, Riding Upon a Spring Breeze
(Sakura Hiden : Perasaan Cinta dan
Kerinduan, Menunggang Angin Musim Semi)
Story by
Tomohito Osaki, Illustration by Masashi Khisimoto
Eng Trans by
OrganicDinosaur
CHAPTER 1 Part 3
Persiapan untuk perjalanan telah
dipersiapkan, dan pertemuan dengan Ino telah selesai. Saat Sakura menanti
keberangkatannya ke Sunagakure besok, Tsunade memanggilnya. Mereka bertemu di
toko Sake tempat favorit Tsunade.
Tsunade tahu, dengan berbicara seperti itu
membuat Sakura tidak akan memikirkan bebannya. Bahkan Tsunade menganggap Sakura
terlalu memforsir dirinya sendiri. Tsunade meminta Sakura untuk mencoba dan
membebaskan dirinya dari stress.
Ketika klinik itu didirikan, Tsunade
mendukung Sakura dari belakang. Melihat bagaimana sakura bekerja akhir-akhir
ini, membuat Tsunade merasa sedikit bertanggung jawab untuk hal itu.
“Bukankah ini sesuatu yang membanggakan?
Muridku memperkenalkan sesuatu seperti “Klinik Perawatan Kesehatan Mental Anak”
pada desa. Bahkan sebagai shishou mu,
aku merasa bangga pada mu.”
Satu per satu gelas sake dinikmati Tsunade,
wajahnya kini memerah. Dia mulai makan dan minum dngan cepat..
“Meski begitu pada akhirnya yang aku lakukan
hanya mengembangkan sarana perawatan pasien. Karena yang sebenarnya menghadapi
anak-anak adalah mereka yang bekerja merawatnya.”
“Kau tidak perlu merendah. Memperhatikan
anak-anak dan trauma mereka, tidak banyak kata yang dapat mereka ungkapkan
dengan baik. Beban pikiran yang menumpuk, membuatnya sulit berpikir. Ketika ada
uluran tangan untuk membantu mereka, itu menjadi hal yang menentramkan. Sesuatu
yang telah kau buat lebih dari cukup untuk mereka.”
“Ya.” Mendengar kata-kata dari shishou--nya, Sakura merasa dihargai dan
merasa bahagia.
“Ngomong-ngomong bagaimana hubungan Naruto
dan Hinata?” Ketika pembicaraan mencapai titik dimana mereka harus mengganti topik.
Tsunade mengajukan pertanyaan itu.
“Ehh. Beberapa hari yang lalu, aku tidak
sengaja bertemu dengan mereka saat keduanya berkencan. Mereka telihat baik-baik
saja.”
“Untuk Hinata, dia tipe orang yang
mengejutkan dan tegas dalam sebuah hubungan.”
“Aku berpikir begitu. Jika pasangannya seseorang
yang keras kepala, Naruto mungkin sering bertengkar dengannya. Tapi, karena dia Hinata, aku rasa kita tidak
perlu khawatir akan hal itu.”
“Jika dia seperti dirimu, itu akan menjadi
sulit, bukan?” Tsunade tersenyum lebar dan tertawa dengan kata-katanya.
Sakura tertawa dengan ‘Ahhaha’ dan menggaruk
kepalanya. Senyum itu berganti, dia memikirkan tentang nasib cintanya.
“Tidak,
tidak, aku tidak boleh sedih.”
Sakura merasa gugup, dia mengubah nada
bicaranya. Dia kemudian bertanya pada Tsunade:
“Shishou,
aku ingin bertanya sesuatu. Bagaimana caranya membuat laki-laki melihatmu?”
“Jika… Kau ingin membuat laki-laki melihat
mu…” Tsunade menanggapi dengan kencang: “Dada” Dia dengan bangga membusungkan
kedua dadanya.
“Dada… Dada
eh?”
“Benarkah, seperti yang ku pikirkan. Bukankah
Hinata juga memiliki dada yang besar?” Sakura menjatuhkan bahunya dengan muram.
“Bodoh, aku hanya bercanda” Tsuande bingung,
makanya dia mengatakan hal itu. “Sesuatu yang membuat laki-laki berpaling, itu
tergantung pada orangnya.”
“Ya, aku juga berbikir begitu.”
“Lakukan yang terbaik, Sakura. Hanya itu, apa
ada sesuatu yang bisa ku bantu?”
“Shishou, ayo bertaruh!” Sakura berkata.
“Taruhan?”
“Jika percintaanku tidak berjalan baik. Itu karena judi shishou selalu kacau, jadi aku ingin bertaruh.”
Tsunade tertawa sambil mengalihkan dada
besarnya.
“Aku mengerti. Kita bertaruh.”
---To be Continued---
Note :
Terima kasih telah bersedia mampir ke blog saya.
Terima kasih telah bersedia mampir ke blog saya.
Mohon maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan dan/kekurangan dalam posting ini. Terjemahan
dimodifikasi dan disesuaikan.
Hargai kerja keras saya.
NO PLAGIARISM DON’T RE-POST or COPY-PASTE!!!
NO PLAGIARISM DON’T RE-POST or COPY-PASTE!!!
Source : (1)
No comments:
Post a Comment